pics: thayyibadotcom |
Saling mengingatkan dalam kesabaran adalah salah satu hal yang bisa menghindarkan manusia dari kerugian (QS. Al Asr). Sabar menjadi perhatian penting karena memang sangat sulit dilakukan. Banyak orang bahkan bilang kalau sabar itu ada batasnya. Apakah memang benar begitu?
Sabar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai dua makna. Satu sabar diartikan tahan terhadap ujian (tidak mudah marah, tidak mudah putus asa, tidak mudah menyerah). Kedua, sabar juga bermakna tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu. Namun bagi saya sabar adalah sebuah bukti keimanan kita pada Allah sehingga kesabaran menjadi salah satu cara mendapatkan pertolongan-Nya (QS. Al Baqarah:45) dan menghindarkan manusia dari kerugian (QS. Al Asr:3).
Jika iman adalah sebuah status kelulusan, maka ia pasti membutuhkan ujian dan Allah pasti akan menguji orang-orang yang mengaku beriman (QS. Al Ankabut:2). Ujian keimanan ada dua, yaitu kesulitan dan kenikmatan. Jawabannya hanya satu, yaitu sabar. Nah, ketika menghadapi ujian kemudian bersabar, maka lulus. Ketika tidak sabar, maka gagal.
Sabar itu tak terbatas. Jika ada yang berkata kesabaran ada batasnya, maka ketika batas kesabarannya sudah habis berarti ia gagal menghadapi ujian.
Sabar dalam menghadapi kesulitan adalah dengan tetap berusaha, mengabdi pada Allah dan tidak berputus asa terhadap rahmat-Nya. Sabar bukan berarti diam dan menunggu keajaiban, tetapi dengan tetap melakukan usaha tanpa putus asa. Tetap berdo'a dan berusaha meskipun yang diharapkan tak kunjung terwujud adalah sabar. Tetap berbuat baik atas keburukan orang lain adalah sabar. Terus menyampaikan kebaikan saat dimusuhi adalah sabar. Melawan kezhaliman dengan cinta kasih adalah sabar.
Sabar ketika mendapat nikmat adalah dengan bersyukur. Tetap menyadari posisinya sebagai hamba Allah adalah sabar. Tetap menjalankan syari'at yang telah ditetapkan oleh Allah adalah sabar. Membagikan kenikmatan yang diperolehnya adalah sabar. Tidak merasa mulia dengan nikmat yang dimiliki adalah sabar. Tidak merasa paling pandai dengan ilmu yang dimiliki adalah sabar. Tidak merendahkan orang lain adalah sabar.
Sabar itu sangat sulit sehingga perlu bersabar untuk bisa terus bersabar. Perlu bersabar untuk mencintai kesabaran karena tidak cukup hanya bersabar saja. Selain bersabar, kita juga diperintahkan untuk menguatkan kesabaran (QS. Ali Imraan:200). Sebab begitu sulitnya bersabar dan menguatkan kesabaran, tidak ada yang mampu melakukannya sendiri. Perlu ada orang lain yang selalu mengingatkan dan menguatkan. Orang yang mengaku paling sabar pun perlu menguatkan dan dikuatkan kesabarannya. Orang yang paling faham tentang makna sabar pun perlu menguatkan dan dikuatkan kesabarannya. Oleh sebab Allah faham tentang sulitnya bersabar, dalam surat Al Asr Allah memerintahkan manusia untuk *saling* mengingatkan tentang sabar.
Maka, melalui tulisan ini, saya mengingatkan diri saya sendiri dan para pembaca untuk selalu bersabar dan menguatkan kesabaran. Saya juga berharap agar saya juga diingatkan tentang sabar dan mencintai kesabaran karena bagi saya, kesabaran adalah sebagian dari iman.
Posting Komentar